Para
FIR’AUN
1. Fir’aun Yang Tenggelam Di Laut
Merah
Kisah
mengenai Mukjizat Nabi Musa (Moses) yang membelah Laut Merah dengan
tongkatnya untuk menghindari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya
tentunya sudah tak asing lagi ditelinga kita. Di kitab suci Al-Qur’an
dan Alkitab, kronologi pengejaran dikisahkan begitu gamblang walaupun
terdapat sedikit perberbedaan kisah diatara keduanya. Namun yang
pasti, kedua kitab suci tersebut mengisahkan kepada kita mengenai
akhir yang menggembirakan bagi Musa beserta Kaum Bani Israel karena
dapat meloloskan diri dari kejaran Fir’aun beserta bala tentaranya.
Dan bagi sang Fir’aun, ia justru menemui ajalnya setelah tenggelam
bersama pasukannya di Laut Merah.
Walaupun
Al-Quran dan Alkitab sudah cukup jelas mengisahkan kronologi
peristiwa itu terjadi, namun masih terdapat teka-teki mengenai siapa
sebenarnya Fir’aun yang memimpin pengejaran terhadap Musa beserta
kaum Bani Israel? Al-Quran dan Alkitab tidak menyebutkan secara
mendetail siapakah Fir’aun yang dimaksud.
Fir’aun
(Pharaoh) merupakan gelar yang diberikan kepada raja-raja Mesir kuno.
Asal usuI istilah Fir’aun sebetulnya merujuk kepada nama istana
tempat berdiamnya seorang raja, namun lama – kelamaan digunakan
sebagai gelar raja-raja Mesir kuno. Banyak Fir’aun yang telah
memimpin peradaban yang terkenal dengan peninggalan Piramida
Khufu-nya itu, mulai dari Raja Menes sekitar 3000 SM, pendiri
kerajaan, pemersatu Mesir hulu dan hilir – hingga Mesir jatuh
dibawah kepemimpinan raja-raja dari Persia.
Sejauh
ini telah banyak studi yang dilakukan untuk mengidentifikasi siapakah
Fir’aun yang sedang berkuasa saat peristiwa keluarnya Musa beserta
Bani Israel dari tanah Mesir. Berikut beberapa kandidatnya :
- Ahmose I (1550 SM – 1525 SM).
- Thutmose I (1506 SM – 1493 SM).
- Thutmose II (1494 SM – 1479 SM).
- Thutmose III (1479 SM – 1425 SM).
- Amenhotep II (1427 SM – 1401 SM).
- Amenhotep IV (1352 SM – 1336 SM).
- Horemheb (sekitar 1319 SM – 1292 SM).
- Ramesses I (sekitar 1292 SM – 1290 SM).
- Seti I (sekitar 1290 SM – 1279 SM).
- Ramesses II (1279 SM – 1213 SM).
- Merneptah (1213 SM – 1203 SM).
- Amenmesse (1203 SM – 1199 SM)
- Setnakhte (1190 SM – 1186 SM)
Dari
daftar beberapa Fir’aun diatas, nama Ramesses II selama ini memang
kerap diidentifikasikan sebagai Fir’aun yang sedang berkuasa pada
saat itu. Ia merupakan sosok Fir’aun terbesar dan terkuat
yang pernah memimpin peradaban Mesir kuno. Ramesses II juga merupakan
salah satu Fir’aun yang paling lama berkuasa, yakni 66 tahun
lamanya. Sifatnya yang kadang tirani terhadap masyarakat kelas bawah,
membuat sejarawan banyak yang berspekulasi dengan menyebutkan ia
sebagai raja yang memperbudak Bani Israel. Walaupun demikian, tidak
ada bukti arkeologi yang benar-benar memperkuat dugaan tersebut.
Selain itu periode masa hidupnya juga dikatakan tidak cocok dengan
kemungkinan terjadinya peristiwa keluaran. Kemudian menilik ke Raja
Merneptah – putra Ramesses II – yang berkuasa setelah Ramesses II
mangkat, ia juga bukan merupakan Fir’aun yang dimaksud mengingat
pada masa pemerintahannya, Merneptah pernah mengatakan bahwa Bangsa
Israel telah tiba di tanah Kana’an. Itu artinya, peristiwa
keluarnya Musa beserta Bani Israel telah lama terjadi sebelum ia
berkuasa.
Lalu
bagaimana dengan Seti I, ayah dari Ramesses II ? Bagaimanapun juga,
ahli sejarah Alkitab mengatakan peristiwa keluaran ini terjadi
disekitar 1400 SM, itu jauh dari masa pemerintahan Seti I. Beberapa
Sejarawan yang menggunakan metode penelitian dengan cara mencocokkan
kronologi di dalam catatan-catatan peninggalan Mesir Kuno dengan
perkiraan waktu keluaran pada kitab suci menyimpulkan, kemungkinan
peristiwa itu terjadi saat Mesir kuno dibawah pimpinan Raja-raja
Dinasti ke-18.
Dinasti
ke-18 mencakup beberapa raja, yakni Thutmose I (1506 SM –1493 SM),
Thutmose II (1494 SM – 1479 SM), diselingi oleh kepemimpinan
Fir’aun wanita yaitu Ratu Hatsepsut (1479 SM -1458 SM) kemudian
Thutmose III (1479 SM – 1425 SM). Benarkan Thutmose II Fir’aun
yang tenggelam di Laut Merah? Menurut studi yang dilakukan oleh
Sejarawan Alan Gardiner, setelah kematian Thutmose I dan masa
persinggahannya selama 40 tahun di Madyan / Midian, Musa memutuskan
untuk kembali ke tanah Mesir tempat beliau dibesarkan. Allah
menugaskan Musa untuk menyampaikan ajaran agama yang hakiki kepada
Fir’aun. Pada saat itu, Mesir dipimpin oleh Raja Thutmose II yang
memperistri Ratu Hatshepsut.
Thutmose
II, menurut sejarah bukanlah sosok Fir’aun yang hebat, sebaliknya
istrinya Hatshepsut yang banyak berperan penting bagi kemajuan
kerajaan. Walaupun bukan merupakan sosok pemimpin yang dikatakan
berpengaruh, Gardiner tetap meyakini Thutmose II merupakan kandidat
terkuat fir’aun yang melakukan pengejaran terhadap Musa beserta
kaum Bani Israel. Hal itu dikarenakan banyaknya kecocokan dengan
studi sejarah yang ia lakukan. Garnier juga menambahakan bahwa di
pusara tempat berdiamnya mummi Thutmose II, hampir tidak ditemukan
ornamen-ornamen dan benda-benda berharga “semewah” pusara
raja-raja Mesir kuno yang lainnya. Ada kesan bahwa raja ini tidak
begitu disukai dan dihormati oleh rakyatnya, sehingga mereka tak
peduli dengan kematian sang Raja. Selain itu, kematiannya yang
mendadak juga menjadi salah satu alasannya.
Penelitian
terhadap Mummi Thutmose II yang ditemukan di situs Deir el-Bahri pada
tahun 1881 mengungkapkan bahwa terdapat banyak bekas cidera di
tubuhnya, dan Mummi-nya ditemukan tidak dalam kondisi yang bagus. Hal
ini mungkin menandakan Thutmose II mati secara tidak wajar. Apakah
cidera di tubuhnya itu akibat hempasan kekuatan gelombang Laut Merah
yang secara tiba-tiba tertutup kembali? Wallahu ‘alam Bishawab.
Al-Quran
sendiri mengisahkan detik-detik terakhir kehidupan Sang Fir’aun Dan
Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti
oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan
menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam
berkatalah ia:
”Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang
dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang
berserah diri (kepada Allah)”. ( QS Yunus 90).
Dari
ayat diatas kita dapat mengetahui bahwa Fir’aun mencoba memohon
kepada Allah agar ia diselamatkan ketika air menenggelamkan raganya.
Namun sangatlah jelas bahwasannya tindakan Fir’aun hanyalah suatu
kebohongan semata sebagai alasan untuk menyelamatkan dirinya sendiri
dari maut.
Setelah
sang Fir’aun tewas pada periode pemerintahannya yang tergolong
singkat, besar kemungkinan jalannya roda pemerintahan diambil alih
sementara oleh sang Ratu yang tak lain ialah Hatshepsut sebelum
akhirnya Thutmose III naik tahta. Jika benar Thutmose II merupakan
Fir’aun yang dimaksud, ada suatu kemungkinan kronologi sejarahnya
menjadi demikian :
Pertama,
Musa dibesarkan dilingkungan kerajaan Mesir saat Thutmose I berkuasa,
dan istri Thutmose I yang menemukan bayi Musa saat hanyut di Sungai
Nil. Kedua, selang puluhan tahun setelah Musa melarikan
diri dari tanah Mesir karena ancaman hukuman mati akibat peristiwa
terbunuhnya seorang prajurit kerajaan olehnya, ia kembali untuk
menyampaikan ajaran Allah kepada Fir’aun. Namun pada saat itu
mungkin Thutmose I telah meninggal dan digantikan putranya Thutmose
II. Mengapa Thutmose II Diyakini Sebagai Firaun Yang Tenggelam di
Laut Merah Sedangkan Mummi-nya Sendiri Berhasil Ditemukan? Pertanyaan
diatas memang kerap ditanyakan. Mereka yang bertanya kebanyakan
beranggapan bahwa Jasad Fir’aun tidak mungkin berhasil ditemukan
apalagi dalam bentuk Mummi, sebab telah tenggelam di Laut Merah
bersama bala tentaranya. Bagi kawan-kawan muslim, Al-Quran
mengisahkan kepada kita sebagai berikut :
Apakah sekarang (kamu baru percaya), padahal sesungguhnya kamu
telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang
berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya
kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu
dan sesunguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda
kekuatan Kami. ( QS Yunus 91-92).
Tentunya
ayat diatas sudah cukup menjelaskan mengapa Allah dengan sengaja
menyelamatkan jasad sang Fir’aun.
2. Inspirasi Hidup Manusia Ada Di
Jaman Dahulu
Pada
tahun 1972, ada sebuah perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji
mineral uranium dari Oklo di Republik Gabon, Afrika untuk diolah.
Mereka terkejut dengan penemuannya, karena biji uranium impor
tersebut ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya
serta kandungan uraniumnya dengan limbah reaktor nuklir hampir sama.
Penemuan
ini berhasil memikat para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk suatu
penelitian, dari hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir
berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih
500 ton biji uranium di enam wilayah, diduga dapat menghasilkan
tenaga sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut
terpelihara dengan baik, dengan lay-out yang masuk akal, dan telah
beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya. Yang membuat orang lebih
tercengang lagi ialah bahwa limbah penambangan reaktor nuklir yang
dibatasi itu, tidak tersebarluas di dalam areal 40 meter di sekitar
pertambangan.
Kalau
ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik
penataan tambang reaktor itu jauh lebih hebat dari sekarang, yang
sangat membuat malu ilmuwan sekarang ialah saat kita sedang pusing
dalam menangani masalah limbah nuklir, manusia zaman prasejarah sudah
tahu cara memanfaatkan topografi alami untuk menyimpan limbah
nuklir!Tambang Reaktor Nuklir Dua Miliar Tahun Lalu Tambang uranium
di Oklo itu kira-kira dibangun dua miliar tahun, setelah adanya bukti
data geologi, dan tidak lama setelah menjadi pertambangan maka
dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini.
Mensikapi
hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah
reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini,
serta memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah
nuklir. Sekaligus membuat ilmuwan mau tak mau harus mempelajari
dengan serius kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah itu, dengan
kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban
umat manusia.Seperti diketahui, penguasaan teknologi atom oleh umat
manusia baru dilakukan dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja,
dengan adanya penemuan ini sekaligus menerangkan bahwa pada dua
miliar tahun yang lampau sudah ada sebuah teknologi yang peradabannya
melebihi kita sekarang ini, serta mengerti betul akan cara
penggunaannya.
Hal
yang patut membuat orang termenung dalam-dalam ialah bahwa mengapa
manusia zaman prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju tidak
bisa mewariskan teknologinya, malah hilang tanpa sebab, yang tersisa
hanya setumpuk jejak saja. Lalu bagaimana kita menyikapi atas
penemuan ini? Permulaan sebelum dua miliar tahun hingga satu juta
tahun dari peradaban manusia sekarang ini terdapat peradaban manusia.
Dalam
masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang
demikian ini menuju ke binasaan? Jika kita abaikan terhadap semua
peninggalan-peninggalan peradaban prasejarah ini, sudah barang tentu
tidak akan mempelajarinya secara mendalam, apalagi menelusuri bahwa
mengapa sampai tidak ada kesinambungannya, lebih-lebih untuk
mengetahui penyebab dari musnahnya sebuah peradaban itu. Dan apakah
perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi kita sekarang akan
mengulang seperti peradaban beberapa kali sebelumnya? Betulkah
penemuan ini, serta mengapa penemuan-penemuan peradaban prasejarah
ini dengan teknologi manusia masa kini begitu mirip? Semua masalah
ini patut kita renungkan dalam-dalam.(Sumber: Prehistoric
Civilization Inspiration for Mankind).
Asal Peradaban
Prasejarah. Penemuan reaktor nuklir di Gabon, harus diakui merupakan
keunggulan peradaban prasejarah. Pertanyaannya, siapa yang membangun
peraban tinggi itu? Saat ini terdapat dua penafsiran dari para
ilmuwan mengenai pertanyaan ini. Pertama adalah peradaban itu
merupakan peninggalan makhluk angkasa luar yang melakukan
penyelidikan di bumi, dan yang kedua adalah sebelum peradaban manusia
masa sekarang, pernah ada keunggulan peradaban prasejarah manusia
yang bertaraf tinggi. Karena semakin banyak orang yang percaya dengan
penafsiran kedua, maka ada ilmuwan yang mengusulkan diadakannya
diskusi mengenai teori peradaban bumi.
Arkeolog
biologi berpendapat bahwa selama 4,5 miliar tahun munculnya bumi
hingga hari ini, sudah mengalami 5 kali kepunahan yang dahsyat,
musnah dan terbentuk kembali, berputar dan kemudian memulai lagi,
hingga pada kepunahan dahsyat yang terakhir yang terjadi 65 juta
tahun lalu.
Ada yang menarik
kesimpulan berdasarkan hal tersebut di atas, bahwa 2 miliar tahun
yang lalu di bumi pernah ada peradaban tingkat tinggi. Namun malang,
karena mengalami kepunahan akibat sebuah perang nuklir yang hebat
atau perubahan bencana alam yang dahsyat. Perubahan dunia pada
ratusan juta tahun yang lalu telah membawa serta semua peninggalan
peradaban, dan hanya menyisakan segelintir peninggalan benda-benda
purbakala, yang sekarang menjadi sebuah teka-teki tak terpecahkan
oleh manusia.
Ada
juga yang berpendapat bahwa punahnya peradaban prasejarah manusia
yang bertaraf tinggi, dikarenakan perubahan berskala besar pada iklim
bumi. Atau dikarenakan kehilangan kestabilan gaya tarik bumi. Di saat
sistem tata surya bergerak pada posisi tertentu di ruang orbit bumi,
maka secara periodik akan muncul iklim yang tidak serasi dengan
kehidupan manusia di bumi.
Pada
65 juta tahun yang lampau, musnahnya dinosaurus oleh karena hal
tersebut di atas adalah merupakan sebuah contoh. Perubahan iklim
secara berkala di bumi ini, mengatur siklus awal dan evolusi makhluk
berinteligensi tinggi. Tentu saja, semua ini hanya merupakan
pandangan dari sebuah versi atau beberapa penafsiran saja, sedangkan
mengenai misteri peradaban prasejarah, kita perlu lebih serius lagi
untuk menyelaminya.
Jika ini benar-benar ada,
maka yang kena imbasnya adalah orang yang menganggap atlantis,
lemuria, UFO, alien ga ada, dan mungkin juga agama karena tidak
pernah diceritakan ada peradaban seperti itu di kitab suci
manapun.Reaktor nuklir, pada insiden Roswell ( tpt jatuhnya UFO ),
diketahui bahwa piringan terbang alien yang jatuh itu menggunakan
bahan bakar nuklir, dan pada program nuklir di beberapa negara,
diakui sering melintas benda2 terbang aneh yang diduga UFO,
mungkinkah mereka ingin memantau?
Yang
ada dipikiran saya: Dunia memang pernah mengalami kepunahan beberapa
kali, bukan hanya bencana air bah nabi Nuh/Noah, bukan hanya meteor
besar yang membunuh semua dinosaurus pada jaman prasejarah, mungkin
sebelum itu masih ada lagi kehidupan. Dari sisi gaib, Jin itu adalah
manusia yang berhasil menemukan teknologi untuk hidup di dimensi
lain, terbukti dari yang saya liat jin itu 100% mirip manusia, dan
bisa berkembang biak seperti manusia.
Dari
berbagai sumber yang saya pelajari, secara umum dapat digambarkan
berbagai macam teori dan penelitian mengenai subyek ini memberikan
beberapa bahan kajian yang menarik. Antara lain adalah: Atlantis dan
Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada saat
yang bersamaan (30000-15000 BC). Keduanya sudah menguasai teknologi
nuklir. Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang
canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti
UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan
Valakri (Atlantis). Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan
dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah
Plato.Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi City)
dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan
adalah Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut
mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir.
Para
ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak
manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif
yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar.
Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan
sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali dengan
senjata nuklir masa kini. Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain
secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari ‘wahana
terbang’ yang disebut Vimana yang ciri-cirinya mirip piring terbang
masa kini.
Untuk menulis artikel ini
diperlukan keberanian, demikian pula untuk membacanya. Mengapa?
Karena teorinya serta pembuktian dari teori-teori itu tidak cocok
dengan mosaik arkeologi tradisionil yang telah dengan susah payah
disemen dengan tangguhnya. Para sarjana akan menyebutnya omong kosong
dan akan memasukkannya ke dalam buku daftar kata-kata yang sebaiknya
tak usah disebut di sini.
Orang
awam akan menyembunyikan dirinya bila mereka dihadapkan kepada
kemungkinan untuk menyelidiki masa lampau. Namun demikian, ada satu
hal yang sudah pasti yakni sesuatu yang tidak konsisten, tentang masa
lampau kita itu; tentang masa lampau ribuan juta tahun yang telah
silam. Masa lampau yang penuh dengan Dewa yang pernah mengunjungi
bumi ini dengan mengendarai kapal ruang angkasa. Kemajuan tehnik tak
terbilang pesatnya di masa yang telah silam itu. Banyak sekali
pengetahuan masa lampau itu yang sekarang baru sebagian saja yang
dapat kita temukan kembali.
Para
astronot kita itu mungkin mencoba mengajarkan bentuk-bentuk peradaban
sederhana dan konsep-konsep moral kepada mereka, untuk memudahkan
perkembangan tata sosial. Beberapa wanita pilihan mungkin dinikahi
oleh para astronot. Jadi mungkin timbul suatu ras baru yang melompati
suatu fase atau tahap dalam evolusi bangsa secara alamiah.
Dari
perkembangan kita sendiri dapat kita ketahui berapa lamanya waktu
yang diperlukan untuk mendidik ras ini menjadi akhli ruang angkasa.
Karena itu sebelum para astronot kita terbang kembali ke Bumi,
mungkin mereka meninggalkan suatu tanda yang dapat dilihat dengan
jelas dan yang hanya dapat dipahami jauh di masa mendatang oleh
masyarakat yang taraf pengetahuannya di bidang tehnik dan matematika
sudah tinggi. Sementara kapal ruang angkasa para ilmuwan kita
menghilang ke dalam kabut alam semesta, teman kita di planet itu akan
berceritera tentang keajaiban yang baru terjadi; “Para dewa itu
pernah ada di sini”.
Mereka
akan menterjemahkan keajaiban itu ke dalam bahasa mereka yang
sederhana dan menjadikannya sebagai suatu hikayat yang akan
diwariskan turun-temurun kepada anak cucu mereka; akan menjadi tanda
kenang-kenangan, dan segala apa yang ditinggalkan para wisatawan
ruang angkasa itu akan mereka jadikan sebagai benda pusaka yang
keramat. Sekarang kita kembali ke peradaban di Bumi, masa sekarang.
Kita
coba untuk mengambil dan menguasai harta peninggalan yang diwariskan
oleh para dewa itu. Pada awal abad ke-18, di istana Topkapi Turki,
ditemukan peta-peta kuno. Peta itu adalah milik seorang perwira
tinggi Angkatan Laut Turki Laksamana Piri Reis. Dua buah atlas yang
disimpan di perpustakaan negara di Berlin yang memuat gambar yang
tepat dari laut Tengah dan daerah sekitar laut Mati, juga berasal
dari Laksamana Piri Reis ini.
Semua
peta ini telah diserahkan kepada Arlington H. Mallerey seorang
Kartograf Amerika untuk diteliti. Mallerey memperkuat fakta yang luar
biasa bahwa semua data geografi terdapat pada peta-peta itu, tetapi
tidak digambar pada tempat yang semestinya. Ia minta bantuan dari
Walters seorang kartograf dari Biro Hidrografi Angkatan Laut Amerika
Serikat. Mallerey dan Walters bersama-sama menyusun suatu skala dan
mentransformasikan peta itu menjadi bola dunia. Mereka membuat
penemuan yang menggemparkan.
Petanya
memang cermat, bukan hanya mengenai Laut Tengah dan Laut Mati saja
melainkan pantai-pantai Amerika Utara dan Selatan bahkan garis-garis
tinggi Permukaan Samudra Antartika pun dilukiskan dengan persis
sekali pada peta Piri Reis itu. Peta itu bukan hanya memproduksikan
garis besarnya benua-benua melainkan juga topografi dari
daerah-daerah pedalaman. Pegunungan, puncak gunung, pulau, sungai dan
dataran tinggi; semuanya digambarkan dengan ketepatan yang luar
biasa.
Dalam
tahun 1957 Tahun Geografis, peta-peta itu diserahkan kepada Bapak
Jesnit Lineham, yang menjabat direktur dari Weston Observatory
merangkap juru potret pada Angkatan Laut Amerika Serikat. Setelah
memeriksanya dengan cermat, Bapak Lineham pun hanya dapat memperkuat
ketepatannya yang fantastis itu bahkan sampai mengenai daerah daerah
yang di masa sekarang jarang sekali dipelajari. Yang paling menonjol
ialah bahwa pegunungan di Antartika yang baru ditemukan pada tahun
1952, dalam peta Reis telah terdapat. Pegunungan itu telah tertutup
oleh es beratus-ratus tahun lamanya. Peta kita sekarang dibuat
berdasar kan hasil pemetaan dengan menggunakan alat-alat gema suara.
Setelah
diadakan perbandingan dengan hasil pemotretan bulatan dunia kita yang
di lakukan secara modern dari satelit, perbandingan itu menunjukkan
bahwa peta aslinya dari Piri Reis itu pasti telah dibuat berdasarkan
hasil pemotretan dari udara dengan ketinggian yang jauh sekali. Nah!
Bagaimana menjelaskan hal demikian itu? Sebuah kapal ruang angkasa
terbang diam di atas Kairo dan membidikkan kameranya lurus ke bawah.
Setelah filmnya dicuci maka akan terdapat gambaran ini; segala
sesuatu yang ada dalam radius kira-kira 5.000 mil dari Kairo akan
direproduksikan secara tepat, karena semuanya ada di bawah lensa.
Tetapi negara-negara dan benua-benua di luar radius itu akan berubah
reproduksinya dari keadaan sebenarnya. Semakin jauh pandangan kita
dari titik pusat gambar, semakin banyak penyimpangan atau perubahan
gambarnya. Mengapa ini semua? karena bumi ini berbentuk bulatan,
benua-benua yang jauh dari titik pusat “tenggelam ke bawah”.
Diakui
bahwa peta milik Laksamana Turki itu tidak originil. Peta itu entah
merupakan salinan keberapa kalinya. Namun demikian sekalipun misalnya
peta itu telah ada sejak abad ke delapan belas, jadi ketika ditemukan
baru saja selesai dibuat, kenyataan-kenyataan ini semua sama saja,
tidak dapat dijelaskan. Siapapun yang telah membuatnya, orang itu
pasti telah pernah mampu mengudara dan mampu memotret dari udara.
Dan
seingat saya pada abad ke-18, manusia masih belum menciptakan Apollo.
Harus bagaimana kita menerangkan itu? Haruskah kita merasa puas
dengan legenda yang di ceritakan oleh seorang dewa kepada seorang
pendeta tinggi? Atau kita harus berani mengusik sarang tawon dan
menyatakan bahwa kartografi dari bola dunia kita itu dibuat dari
pesawat udara yang terbang tinggi atau dari suatu kapal ruang
angkasa? Selain peta Piri Reis, masih banyak lagi peninggalan
“keramat” yang diberikan Wisatawan Purbakala untuk dipelajari
anak didik mereka. Tiap usaha untuk mengingatkan anak didik itu akan
bahaya yang terkandung di dalam ilmu yang sudah mereka wariskan
sedikit sekali kemungkinannya untuk berhasil. Sekalipun kita
diperlihatkan film-film yang mengerikan tentang peperangan antara
planet dan ledakan ledakan atom, usaha itu tak akan dapat mencegah
perbuatan tolol yang dilakukan para penguasa di Bumi, misalnya
terus-menerus bermain dengan nyala api peperangan yang dapat membakar
itu.
Dikisahkan
didalam beberapa mitologi-mitologi, bahwa bumi ini pernah dilanda
banjir dahsyat yang mengerikan,hampir semua peradaban-peradaban zaman
dulu ada cerita tentang bencana yang satu ini, misalnya diantara
lebih dari 130 suku Indian di Benua Amerika hampir tidak ada suku
yang tidak memitoskan banjir dasyat sebagai topik. Kalau mau lebih
mudahnya,coba ingat-ingat Kisah Nabi Nuh (Noah).
Dikisahkan
didalam Al-Qur’an maupun Bible, bahwa seluruh peradaban manusia
pada saat itu musnah,terkecuali bagi orang-orang yang percaya pada
ajaran Alllah yang disampaikan oleh Nabi Nuh yang selamat dari
bencana air bah yang maha dasyat itu. Di sekitar pedalaman kaki
Gunung Himalaya, Tibet misalnya, orang-orang menjumpai sebuah suku,
keturunan dan rupa mereka hampir mirip dengan orang Yunani.
Konon
katanya, mereka adalah orang-orang yang beruntung masih hidup atas
peristiwa banjir yang dahsyat itu. Pada tahun 1986, kantor berita
pemerintah Turki menyatakan bahwa 5.200 meter di atas permukaan laut
puncak gunung (Ararat), telah ditemukan sebuah benda yang mirip
dengan perahu Nabi Nuh yang berbentuk persegi empat, lalu mengambil
gambarnya dari angkasa, dan panjang perahunya sesuai dengan yang
dicatat dalam kitab suci.
Pernah
beberapa waktu lalu aq sempat membaca sebuah artikel
manarik,menurut penuturan dari Mister Li Hongzi (pendiri Fulun
Gong/Fulun Dafa) dalam ceramah Alam Semesta-nya, Beliau menuturkan
bahwa peradaban dimuka bumi ini setidaknya telah dihancurkan kurang
lebih sebanyak empat kali oleh Sang Pencipta. Dan, pada saat era
dimana kita hidup sekarang ini, merupakan masa kehidupan peradaban
umat manusia ke-5 di bumi. Lalu kenapa manusia bisa mengalami bencana
itu? Mitologi dari setiap negara mempunyai penjelasan yang sama
terhadap hal ini. Semua ini dikarenakan kemerosotan dan kebejatan
manusia, lalu Sang Penguasa Alam Semesta memutuskan untuk menghukum
manusia.
Mengenai
penggambaran atas peristiwa dimusnahkannya beberapa
peradaban-peradaban manusia masa silam, sebenarnya bisa kita peroleh
penjelasannya dari beberapa Hadist. Pernah aq membaca sebuah
hadist riwayat (lupa tapi hadist riwayat siapa), disitu dikisahkan
pada zaman nabi-nabi terdahulu, ada yang disebut sebagai zaman edan
dan zaman apa gitu deh (intinya setiap manusia pada zaman ini kembali
fitrah), sehabis zaman edan akan kembali lagi ke zaman fitrah sampai
saatnya tiba alam semesta ini benar-benar akan dihancurkan secara
keseluruhan.
Nah,
dari isi hadist tersebut dapat kita peroleh penjelasan, bahwa ketika
suatu zaman dimana manusia telah menunjukkan kemerosotan moral yang
luar biasa (zaman edan), Sang Penicipta memutuskan untuk mengahiri
peradaban tersebut dengan mengirimkan beberapa bencana besar yang
ahirnya mengakhiri kehidupan dimuka bumi pada saat itu. Hanya
beberapa oranglah yang disisakan untuk memulai peradaban baru
selanjutnya. Pada waktu peradaban baru ini lahir, hati orang-orang
yang berhasil terselamatkan tersebut kembali dalam keadaan
bersih/fitrah (setelah bertobat) karena telah disadarkan oleh
rentetan bencana mengerikan yang menimpanya dimasa silam.(mohon
dikoreksi lagi yah hadistnya) Siklus seperti itu terus menurus
berlangsung sampai pada masa peradaban kita saat ini (masa peradaban
umat manusia ke-5/matahari ke-5).
Pada
saat ini, dimana tanda-tanda zaman edan telah dapat terlihat
dengan begitu jelas, mungkin kembali saatnya peradaban pada saat ini
harus kembali diakhiri, dan akan digantikan dengan sebuah peradaban
baru yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban
sebelumnya. (mungkin manusia-manusia yang akan datang akan mengenal
sisa-sisa peradaban kita sebagai sebuah peradaban maju yang hilang
ditelan masa, seperti halnya kisah mengenai peradaban Atlantis dan
Lemuria yang tenggelam dimasa silam).
Kini
muncul pertanyaan, apa hubungannya peradaban ke-5 dimuka bumi ini
dengan tahun 2012? Pada sistem penanggalan didalam Kalender Bangsa
Maya/Maya Calendar yang merupakan kalender paling akurat sampe
sekarang yang pernah ada di bumi. (Perhitungan Maya Calendar dari
3113 SM sampai 2012, mereka (Bangsa Maya) menyatakan pada tahun 2012,
tepatnya tanggal 21 Desember 2012, merupakan “End of Times”
maksud dari “End of Times” itu sendiri masih diperdebatkan oleh
para ilmuwan, dan arkeolog. Ada yang menyatakan bahwa maksudnya
adalah
- Berhentinya waktu (bumi berhenti berputar).
- Peralihan dari Zaman Pisces ke Aquarius
- Peralihan dari Abad Silver ke Abad keemasan.
- End of Times = End of the World as we know it.
- Akan ada sebuah galactic Wave yang besar, yang memberhentikan semua kegiatan di muka bumi ini, termasuk kemusnahan manusia.
- Perubahan dari dimensi 3 ke dimensi 4, bahkan 5.
- Kehidupan manusia meningkat dari level dimensi 3, ke 4, DNA manusia meningkat dari strain 2 ke 12, sehingga manusia dapat menggunakan telepati bahkan telekinesis.
- Ada yang menyatakan tidak akan terjadi apa-apa.
- Ada yang menyatakan waktu sudah tidak akan berlaku, jadi waktu tidak linear, tetapi bisa berubah2, sesuai dengan waktu yang kita alami, karena ditemukannya mesin waktu.
- Ditemukannya mesin waktu dan stargate.
- Manusia sudah dapat melakukan transportasi ke galaxi lain, melalui stargate.
- Bangkitnya messiah, yang akan menyelamatkan manusia dari kehancuran.
- Kebangkitan Isa AS / Jesus.
- First Contact pertama kali peradaban manusia dengan Alien/UFO.
- Manusia bergabung dengan komunitas antar galaxi pertama kali, manusia = galaxy being.
Dalam
kalender bangsa Maya yang sangat tersohor itu, diramalkan bahwa pada
periode 1992-2012 bumi akan dimurnikan, selanjutnya peradaban manusia
sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru. Dalam
sejarah peradaban kuno dunia, bangsa Maya dikenal menguasai
pengetahuan tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem
penanggalan yang sempurna, penghitungan perbintangan yang rumit serta
metode pemikiran abstrak yang tinggi. Kesempurnaan dan akurasi dari
pada penanggalannya membuat orang takjub
Sekelompok
masyarakat yang misterius ini tinggal di wilayah selatan Mexico
sekarang (Yucatan) Guetemala, bagian utara Belize dan bagian barat
Honduras. Banyak sekali pyramid, kuil dan bangunan-bangunan kuno yang
dibangun oleh Maya yang masih dapat ditemui di sana. Banyak juga
batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang
ditinggalkan mereka
Para
arkeolog percaya bahwa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Hal
itu bisa dilihat dari peninggalannya seperti buku-bukunya, meja-meja
batu dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Tetapi sayang sekali
buku-buku mereka di perpustakaan Mayan semuanya sudah dibakar oleh
tentara Spanyol ketika menyerang sesudah tahun 1517. Hanya beberapa
tulisan pada meja-meja dan beberapa system kalender yang
membingungkan tersisa sampai sekarang.
Seorang
sejarahwan Amerika, Dr. Jose Arguelles mengabdikan dirinya untuk
meneliti peradaban bangsa ini. Ia mendalami ramalan Maya yang
dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, dimana
prediksi semacam ini persis seperti cara penghitungan Tiongkok,
berdasarkan gaya/ala Zhou Yi. Kalendernya, secara garis besar
menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan
perubahan manusia.
Dalam
karya Arguelles, The Mayan Factor: Path Beyong Technology yang
diterbitkan oleh Bear ‘Company pada 1973, disebutkan dalam
penanggalan Maya tercatat bahwa sistim galaksi tata surya kita sedang
mengalami ‘The Great Cycle’ (siklus besar) yang berjangka lima
ribu dua ratus tahun lebih. Waktunya dari 3113 SM sampai 2012 M.
Dalam siklus besar ini, tata surya dan bumi sedang bergerak melintasi
sebuah sinar galaksi (Galatic Beam) yang berasal dari inti galaksi.
Diameter sinar secara horizontal ini ialah 5125 tahun bumi. Dengan
kata lain, kalau bumi melintasi sinar ini akan memakan waktu 5125
tahun lamanya.
Orang
Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi setelah selesai
mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan
terjadi perubahan secara total, orang Maya menyebutnya, penyelarasan
galaksi (Galatic Synchronization). Siklus besar ini dibagi menjadi 13
tahap, setiap tahap evolusi pun mempunyai catatan yang sangat
mendetail. Arguelles dalam bukunya itu menggunakan banyak sekali
diagram-diagram untuk menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap.
Kemudian setiap tahap itu dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap
masa itu akan memakan waktu 20 tahun lamanya
Dari
masa 20 tahun antara tahun 1992-2012 itu, bumi kita telah memasuki
tahap terakhir dari fase Siklus Besar, bangsa Maya menganggap ini
adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization,
mereka menamakannya: The Earth Generetion Priod (Periode Regenerasi
Bumi). Selama periode ini bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah
itu, bumi kita akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki
tahap baru: penyelarasan galaksi
Pada
21 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia
kali ini, dalam perhitungan kalender Maya. Sesudah itu, umat manusia
akan memasuki peradaban baru total yang tidak ada hubungannya sama
sekali dengan peradaban sekarang. Pada hari itu, tepatnya musim
dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang
terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara
total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sela
sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas bumi,
bagaikan membuka sebuah “Pintu Langit” saja bagi umat manusia
Mulai
1992, bumi memasuki apa yang oleh bangsa Maya disebut Periode
Regenerasi Bumi. Pada periode ini, Bumi dimurnikan, termasuk juga
hati manusia, (ini hampir mirip ramalan orang Indian Amerika-Utara
terhadap orang sekarang ini), subtansi yang tidak baik akan
disingkirkan, dan substansi yang baik dan benar akan dipertahankan,
akhirnya selaras dengan galaksi (alam semesta), ini adalah singkapan
misteri dari gerakan sistem galaksi kita yang diperlihatkan oleh
bangsa Maya.
Sejak
tahun 1992 sampai 2012 nanti, bagaimana terjadi “pemurnian” dan
bagaimana pula terjadi “regenerasi” pada bumi kita ini, tidak
disebutkan secara detail oleh bangsa Maya. Dalam ramalan mereka pun
tidak menyinggung tentang apa hal konkret yang memberikan semangat
manusia untuk bangkit dari kesadaran dan bagaimana bumi mengalami
permurnian, yang ditinggalkan oleh mereka kepada anak cucunya
(barangkali tidak tercatat). Lantas, fenomena baru apa yang sudah
bisa kita lihat sejak tahun 1992 sampai sekarang yang bisa kita
kaitkan dengan ramalan bangsa Maya yang beradab itu? Mungkin sudah
diatur, bahwa kalender Maya tidak hilang dan sejarah manusia, dan
harus diuraikan dengan kode oleh manusia sekarang. Namun ia tetap
saja harus dilihat, apakah umat manusia yang terpesona oleh
konsepsinya yang trerbentuk sesudah kelahiran dapat menembus
batas-batas untuk mengingatkan dan memahami kebenaran yang melampoi
sistim pengetahuan kita.
Sebenarnya,jika
ditinjau dari beberapa penelitian yang telah dilakukan saat
ini.Memang pada beberapa dua dasawarsa belakangan ini,bumi sedang
mengalami suatu siklus yang dinamakan pembalikan daya magnet kutub.
Pembalikan daya magnet kutub adalah proses yang terjadi pada waktu
kutub utara dan kutub selatan saling bertukar posisi. Ketika ini
terjadi, untuk beberapa saat medan magnet bumi mencapai Gauss nol,
yang berarti bumi pada waktu itu punya daya magnet nol. Ketika ini
terjadi bersamaan dengan perbalikan orbit sebelas tahunan kutub
matahari, masalah besar akan terjadi.
Menurut
perhitungan computer Hyderabad, pembalikan kutub Bumi dan Matahari
dapat mengakibatkan masalah besar selain elektronik tidak bekerja
dengan semestinya, burung yang bermigrasi kehilangan haluan, dan
bermacam macam:
- Sistem ketahanan tubuh semua hewan dan termasuk manusia akan banyak melemah.
- Lapisan luar bumi akan mengalami pertambahan gunung berapi, pergerakan tektonik, gempa bumi, dan tanah longsor.
Zona
Photon dikenal juga dengan sebutan Nebula Emas. Dimana manusia akan
menikmati zaman keemasan. Manusia-manusia yang dapat tetap hidup dan
lolos dari tahap ahir Galactic Synchronization nanti akan memiliki
tingkat kesadaran yang super . Mungkin inilah saatnya yang dinyatakan
dalam Al-Qur’an maupun Bible bahwa manusia akan berubah dalam
sekejap mata.
Kemampuan-kemampuan
spiritual seperti telekenensis, clairvoyance, clairaudience dan
kemapuan-kemampuan spiritual yang hanya dimiliki orang-orang tertentu
akan menjadi milik setiap orang. Penghubi bumi akan menjadi mahluk
superneing, atau manusia super. Badan jasmani manusia yang berhasil
melampaui masa transisi dan tetap hidup, akan mengalami perubahan.
Kebutuhan jasmani juga berkurang, tidak seperti manusia jaman
sekarang yang terlalu banyak menuntut gaya hidupnya. Kehidupan di
Zaman Baru akan memberikan kekuasaan manusia berkesempatan dan
berkemampuan untuk meremajakan diri jasmaninya dan hidup tanpa batas
waktu.
Bangsa Manusia Baru akan mempunyai pemimpin yang memiliki kesadaran
multidimensional, memimpin manusia menuju kehidupan yang damai,
sejahtera, dan bahagia sesuai dengan rencana Tuhan Sang Maha
Pencipta. Sejarah planet bumi dan asal-usul manusia akan terungkap.
Sejarah yang selama ini dibayangkan atau ditemukan oleh ahli-ahli
sejarah sangat berbeda dengan kejadian yang sesungguhnya.Akhirnya
manusia akan memahami jati dirinya, tahu siapa dirinya di masa silam
dan apa tugas serta takdirnya, tidak semata-mata sebagai manusia
bumi, tetapi sebagai manusia galaktik yang memiliki kesadaran kosmik.
Zona
Photon adalah daerah yang terdiri dari partikel cahaya photon. Cahaya
photon adalah akibat dari tabrakan anti elektron dengan elektron.
Tabrakan itu menyebabkan kedua partikel itu saling menghancurkan yang
kemudian menimbulkan energi photon atau partikel cahaya. Kelak
kemudian hari photon akan menjadi sumber energi utama untuk memenuhi
kebutuhan energi, selain energi nuklir tentunya.
Sebenarnya
ada suatu rahasia alam semesta yang selama ini mungkin belum
diketahui oleh banyak orang. Seperti yang kita ketahui,bahwa setiap
sistem galaksi dan tata surya tentu mempunyai suatu pusat,misalnya
Galaksi Bima Sakti kita (The Milky Ways) yang berpusat pada Matahari.
Tapi tahukah, bahwa selain berotasi mengelilingi matahari,konon Bumi
juga mengintari suatu matahari pusat alam semesta (Central Sun) yang
berada pada gugus bintang Pleiades.
Semua
bintang dan planet di alam semesta, tak terkecuali Matahari juga
berputar mengitari Central Sun.Para Astronom menamai Central Sun ini
ALCIONE. Perhatikan pada gambar diatas,titik pusat lingkaran
digambarkan sebagai Central Sun Alam Semesta (ALCIONE),semua gugus
Bintang ( baik itu Taurus,Libra,dsb) yang disetiap gugusnya terdiri
dari ber-triliyun2-an Bintang2 dan Planet2, wajib berotasi
mengelilinginya.
Galaksi
Kita (The Milky Ways) berikut planet-planetnya termasuk bumi
memerlukan waktu 25.860 tahun untuk mengitari ALCIONE itu, maka tiap
12.500 tahun tata surya kita bertabrakan dengan Zona Photon. Untuk
melintasi Zona Photon diperlukan 1000-2000 tahun. Sejak 1961 tata
surya kita sudah mulai memasuki Zona Photon. Dan akan berada di
pusatnya pada tahun 2011-2012. Masuknya tata surya kita ke dalam zona
photon akan memberikan dampak peningkatan frekwensi getaran bumi dan
peningkatan kesadaran manusia, yang selanjutnya memicu perubahan
besar dalam kehidupan di planet bumi.
Lalu
apakah yang terjadi pada Bumi disaat masa-masa transisi tersebut? Di
tepi Zona Photon terdapat suatu dinding pembatas yang disebut Zona
Nil. Di Zona Nil tersebut terjadi kompresi energi yang sangat
dahsyat, di mana medan magnetik sangat padat sehingga segala sesuatu
yang melintasi Zona tersebut pasti mengalami perubahan. Berarti juga
medan magnetik bumi dan matahari akan berubah mengalami jenis
magnetik yang baru., yakni magnetik interdimensional yang
mengakibatkan perubahan drastis pada medan elektrik magnetis dan
gravitasional bumi. Dapat dibayangkan pengaruhnya pada semua alat
listrik yang kita kenali sekarang, semua tak akan berfungsi, Mobil
dan pesawat tak dapat distarter, Pendingin ruangan akan mati total,
Lampu-lampu listrik tak lagi menyala Selain itu,dampak peningkatan
frekwensi getaran alam akibat energi photon akan meningkatkan
aktivitas gelombang laut, gunung berapi, gempa bumi, perubahan
cuaca/ilklim, pemanasan global dan terciptanya lobang-lobang ozon.
Diperkirakan
penghuni bumi menghadapi suatu kehidupan dan kegelapan yang tak bisa
dipahami diantara ahir Zona Photon nanti (2011-2012), dengan urutan
sebagai berikut:
- Hari 1-2: Matahari tidak bersinar dan bumi menjadi gelap gulita dan dingin yang dahsyat.
- Hari 3-4: Tampak cahaya temaram, bagai fajar, bintang-bintang mulai muncul di langit.
- Hari 5-6. Menghadapi hari yang bercahaya benderang selama 24 jam terus menerus. Seluruh mahluk bangkit dengan semangat baru. Menerima energi baru. Kemampuan Supranatural muncul suatu Era zaman baru.
Tanda-tanda
taransisi mudah kita lihat dengan berbagai rentetan peristiwa yang
ditayangkan media massa maupun media elektronik.Hidup yang semakin
sulit dan banyak tantantangan dan masalah, masa depan yang suram,
kehidupan sosial politik dan ekonomi yang hiruk pikuk dan heboh.
Banyak orang yang gelisah dan dirundung kecemasan, dan tekanan jiwa,
gelisah, kekalutan mental, tindakan kekerasan, kekejaman, atau
pemberontakan untuk mencapai kebebasan dan reformasi.(Zaman Edan
telah mencapai puncaknya).
Zona
Photon dikenal juga dengan sebutan Nebula Emas. Dimana manusia akan
menikmati zaman keemasan. Manusia-manusia yang dapat tetap hidup dan
lolos dari tahap ahir Galactic Synchronization nanti akan memiliki
tingkat kesadaran yang super . Mungkin inilah saatnya yang dinyatakan
dalam Al-Qur’an maupun Bible bahwa manusia akan berubah dalam
sekejap mata.Kemampuan-kemampuan spiritual seperti telekenensis,
clairvoyance, clairaudience dan kemapuan-kemampuan spiritual yang
hanya dimiliki orang-orang tertentu akan menjadi milik setiap orang.
Penghubi bumi akan menjadi mahluk superneing, atau manusia super.
Badan jasmani manusia yang berhasil melampaui masa transisi dan tetap
hidup, akan mengalami perubahan. Kebutuhan jasmani juga berkurang,
tidak seperti manusia jaman sekarang yang terlalu banyak menuntut
gaya hidupnya. Kehidupan di Zaman Baru akan memberikan kekuasaan
manusia berkesempatan dan berkemampuan untuk meremajakan diri
jasmaninya dan hidup tanpa batas waktu.
Bangsa
Manusia Baru akan mempunyai pemimpin yang memiliki kesadaran
multidimensional, memimpin manusia menuju kehidupan yang damai,
sejahtera, dan bahagia sesuai dengan rencana Tuhan Sang Maha
Pencipta. Sejarah planet bumi dan asal-usul manusia akan terungkap.
Sejarah yang selama ini dibayangkan atau ditemukan oleh ahli-ahli
sejarah sangat berbeda dengan kejadian yang sesungguhnya.Akhirnya
manusia akan memahami jati dirinya, tahu siapa dirinya di masa silam
dan apa tugas serta takdirnya, tidak semata-mata sebagai manusia
bumi, tetapi sebagai manusia galaktik yang memiliki kesadaran kosmik.
(Science
hanyalah setitik dari luasnya alam semesta. Marilah kita mendengar
pendapat alternative tanpa peduli benar tidaknya.. Demi mengintip
luasnya samudera ilmu yang masih misteri) by. Jabrig Parigi (Citorek).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar