Senin, 28 Juni 2021

Elborasi Pemahaman_Menerapkan Prinsip Budaya Positif

Elborasi Pemahaman_Menerapkan Prinsip Budaya Positif

Modul 1.4.a.8.

Oleh
Mulyadi Sugiansar, S.Pd.
CGP Angkatan 2 Kab. Lebak, Banten
Ketika belajar di kelas

 Setelah melakukan refleksi dan bertanya jawab bersama instruktur, Anda diminta mendiskusikan studi kasus berikut ini berdasarkan pengalaman antar CGP.

“Anda adalah guru penggerak yang sudah membangun Budaya Positif di kelas. Hal ini dapat dilihat dari perubahan interaksi antara guru dan murid yang melibatkan dan memahami kebutuhan murid. Guru yang menerapkan kesepakatan kelas dan menggunakan kalimat positif dalam berinteraksi dengan murid, sehingga murid tumbuh menjadi pribadi yang kritis dan mandiri. Akan tetapi, di kelas lain masih ada guru yang memakai hukuman kepada murid agar murid patuh terhadap perintah gurunya, sehingga murid cenderung pasif dan tidak berani mengemukakan pendapat. Anda menjadi resah dan ingin mengajak guru tersebut untuk menerapkan Budaya Positif di kelas. Bagaimana cara yang efektif untuk mengajak guru tersebut untuk menerapkan Budaya Positif di kelasnya?” 

Saat di lapangan atau saat di kehidupan sehari-hari yang kita alami, tentu saja sebagai CGP -saya akan selalu berusaha melakukan yang terbaik. Baik dalam hal pembelajaran yang berfilosofi pada pandangan KHD, menerapka nilai dan peran guru, memahami BAGJA dan Inkuiri Apresiatif juga menumbuhkan dan membangun budaya positif di sekolah pada umumnya dan di kelas saya pada khususnya.  Sebagai guru kita harus memahami 5 kontrol guru yang memang menjadi pagar dan koridor kita dalam pelaksanaan pembelajaran. Namun  terkadang, tidak semuanya bisa berjalan dengan lancer. Selalu ada saja kendala yang kita jumpai. Namun itu tidak meyurutkan langkah saya nuntuk melakukan perubahan

Hasil diskusi antara temanteman dan instruktur tadi akhinya membantu pemecahan dan solusi untuk saya dalam menghadai rekan yang belum berusaha mengembangkan budaya positif dan malah selalu menghukum hingga anak merasa patuh hanya karena takut.

Hal pertama yang saya lakukan  jika menjumpai teman yang seperti itu adalah :
1.      Saya akan mengajak rekan tersebut berbincabg dan mengobrol
2.      Saya akan membagi ilmu yang saya punya dan yang saya dapatkan dari Pendidikan  ini.
3.    Mengajarkan secara tidak memaksa dan menanamkan arti diri kita sebagai guru  dan kodrat anak yang sesuai zamannya.
4.      Menyampaikan 5 kontol guru, perlu apam tidak dan bagaimana tindak lanjutnya.
5.    Mendiskusikan bagaimana solkusi yang terbaik untuyk anak dan diri kita sebagai guru, agar 
     tercipta pembelajaran yang menyenagkan.
6.   Membermikan pandangan yang luas dan berkolaborasi dengan mengajaksemua aspek dalam hal pembelajaran dan memwujudkanu visi sekolah

Memang, tidak ada yang mudah untuk dilakukan. Namun, bukan berarti kita harus diam saja dan masa bodoh. Semua memangb harus penuh keyaklinan dan kesabaramn. Kuncinya hanya satu, sabar dan percaya.. Ingatlah, kita akan memetik buah dari kesabaran tersebut.


Tidak ada komentar: