"Mun wani ulah sieun-sieun, Mun sieun ulah wani-wani" (Panatas, Panitis, Panotos, Panutus)
Minggu, 25 Oktober 2015
Jumat, 23 Oktober 2015
PILKADES CITOREK 2015: TIDAK ADA LAWAN DAN KAWAN ABADI
Carut marut tentang dunia
perpolitikan, ternyata sudah menjadi sebuah peristiwa yang nampak terbiasa di
dalam berbagai pemberitaan, baik di media massa maupun di media sosial, apalagi
ditambah carut marut tentang dunia perpolitikan yang menghadapkan sebuah
pertarungan dengan penuh keseimbangan, tentunya membuat sebuah pertarungan yang
semakin menarik dalam melakukan sebuah aksi maupun reaksi di tengah-tengah
tatanan realita kehidupan masyarakat secara universal.
Membaca berbagai peta politik yang
semakin memanas di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat luas, baik secara
lokal, regional, dan Internasional, ternyata membuat sejumlah pertanyaan besar,
kenapa dalam dunia politik antara kawan dan musuh tiada yang abadi? Kalau
melihat dari berbagai pemberitaan, bahwa antara si A dan si B dahulu
bersama-sama membangun partai politik, tetapi saat di tengah jalan, ternyata
malah terjadi saling sikut antar keduanya, begitu juga dahulu kala antara si A
dan si C bermusuhan, tetapi di lain waktu malah menjadi sahabat baiknya.
Berangkat dari sinilah, berarti alur dalam bentuk sebuah permainan politik,
ternyata tak menentu arah dalam berlabuh saat memainkan sejumlah permainan
pertarungan di alam perpolitikan.
Bertarung politik membutuhkan
kecermatan dan kewaspadaan penuh, baik kepada kawan maupun musuh. Karena kawan
dan musuh tiada yang abadi, semua berjalan seiring dengan kepentingan dalam
membuat sebuah strategi pertarungan. Sehingga politik identik dengan istilah: "sore
kacang goreng, paginya nasi goreng", semua dapat berubah dengan cepat
dalam kurun waktu yang tak menentu.
Bermain politik tak dapat dianggap
remeh dalam mengambil sebuah tindakan, apalagi tentang politik yang memutuskan
tentang permasalahan mengenai hajat orang banyak. Sehingga mau tidak mau dalam
memainkan sebuah permainan bentuk politik, ternyata menguras energi yang tidak
sedikit, untuk melakukan berbagai upaya dalam mengambil sebuah kebijakan yang
tepat sasaran, tentunya semua sesuai dengan kepentingan di tengah-tengah
realita kehidupan masyarakat luas.
Berbicara tentang permasalahan
politik tiada kawan dan musuh abadi, tentunya menjadi sebuah pengingat besar
tentang permainan politik bukan hanya sekedar permasalahan antar orang per
orang, tetapi politik lebih cenderung mengarah dalam bentuk sebuah kepentingan.
Sehingga antara si A dan si B pagi bersahabat, tetapi sorenya sudah menjadi
musuh politik, dan sebaliknya antara si A dan si B paginya menjadi musuh,
tetapi sorenya sudah berubah menjadi kawan politik. Inilah salah satu bentuk
politik yang lebih mementingkan kepentingan di banding yang lainnya.
Pertarungan politik memang
menyisakan begitu banyak permasalahan, baik permasalahan kecil maupun
permasalahan besar, tetapi pada substansinya permasalahan politik akan terus
muncul sesuai dengan kepentingan yang terjadi di tengah-tengah realita
kehidupan perpolitikan.
Bertarung dalam dunia politik sangat
membutuhkan kewaspadaan penuh, untuk mengambil berbagai langkah dan kebijakan,
supaya keberhasilan dapat tercapai secara baik dan cermat, tentunya semua tak
lepas dari sebuah bentuk peta politik dalam menentukan arah menuju
keberhasilan.
Dalam mencapai puncak perpolitikan,
lalu muncullah pesan dari seorang politisi, untuk segenap para pemain politik,
supaya terus menerus meningkatkan kewaspadaan penuh dalam menentukan kawan dan
musuh. Karena kawan dan musuh akan terus berubah seiring waktu berjalan, dan
tentunya sesuai dengan kepentingan dalam dunia perpolitikan.
Hai manusia, sungguh kami telah
ciptakan kamu dari jenis laki-laki dan perempuan, dan kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan berpuak agar kamu saling mengenal. Sungguh yang termulia
di sisi Allah di antaramu adalah yang paling takwa. Allah maha tahu dan maha
teliti. (QS. Al-Hujurat [49]: 13).
Kamis, 22 Oktober 2015
Rabu, 21 Oktober 2015
Langganan:
Postingan (Atom)